Kamis, 07 November 2013

is... (love)


Awal oktober yang biasanya dihiasi dengan hujan, kini malah digantikan dengan cahaya matahari yang bersinar dengan sangat cerah. Amat sangat cerah. Bahkan pancaran cahayanya disiang hari terasa seperti membakar kulit. Sangat panas. Mungkin matahari tengah berpihak denganku. Dia tahu apa yang ada di dalam hatiku. Rasa panas yang sangat meluap. Amat sangat panas.
Aku tidak tau. Mengapa aku malah menangis di saat yang seperti ini. Aku malah menjadi seperti orang yang tidak berdaya. Apa yang salah?.
Kesalahan paling fatal yang pernah aku lakukan hanya...hanya..aku mengetahui bahwa dia sudah memiliki wanita idamannya. Hanya itu tidak lebih. Tapi otakku malah merespon sedemikian rumit hingga aku sendiri tidak tau bagaimana cara menghadapinya.
Apa salah jika aku masih mengharapkannya untuk menjadi milikku di saat seperti ini?. Ya itu amat sangat salah. Dia bukan barang yang bisa dialihkan kepemilikannya. Dia seorang manusia. Manusia yang hampir sempurna dimataku. Seperti dewa. Laki – laki tampan dan juga baik hati. Dia tidak pernah memiliki cacat di hadapanku.
Saat ini otakku bekerja extra keras untuk menghapus memorinya dari otakku. Dengan mata yang sudah memanas, aku mencoba untuk tetap bertahan. Melihatnya dihadapanku dengan keadaan dia mengenalkan pacarnya padaku. Ketika tanganku beradu jabat dengan wanita itu, tubuhku bergetar hebat. Seperti tersengat listrik ribuan volt. Aku tidak tau mengapa. Yang pasti dadaku terasa sesak dengan begitu mendadaknya.
Dan ketika dua insan anak manusia itu pergi meninggalkanku, cairan bening yang sedari tadi terbendung di pelupuk mataku mengalir dengan begitu derasnya. Suara isak tangis terdengar. Organ dalam penghasil empedu ku benar – benar hancur. Aku terlalu rapuh menerima kenyataan.
Dia bukan milikku. Dia telah pergi jauh. Sangat jauh hingga untuk menyentuhnya saja aku tidak bisa. Dia bukan takdirku. Bukan juga jalanku. Dan kini aku tersesat. Kehilangan arah dalam ritme kehidupan.
#Lumpuhkanlah ingatanku
Hapuskan tentang dia
Hapuskan memoriku tentangnya
Hilangkanlah ingatanku
Jika itu tentang dia
Ku ingin ku lupakannya#

Kehilangan dia sama saja kehilangan separuh dari semangat ku untuk menyambut dunia. Memotivasi diri sendiri bahkan tidak bisa menyembuhkan lubang yang ada di dalam hatiku. Apa salah jika aku ingin menyimpan rasa ini untuk diriku sendiri?.  Amat sangat salah. Karena dia bukan milikku, aku tidak boleh menyimpan rasa dalam bentuk apapun jika itu ada hubungannya dengan cinta. Itu akan menyiksa diriku sendiri kan? Ya tentu saja. Dan akan selalu menyiksaku jika aku masih menganggap dia sebagai milikku. Aku akan semakin merasa kehilangan.
Aku tidak tau apa yang terjadi. Yang pasti aku mendengar suara hantaman yang sangat  keras.  Membuat indra pengelihatanku menjadi hitam. Dan aku tidak tau apa yang terjadi pada diriku saat itu.

Aku mengerjap. Melihat keadaan sekitar. Semuanya terasa asing.  Yang aku tau, hanya aku yang tengah merebah di dalam ruangan. Dengan sebuah benda yang menancap di tanganku. Dan juga benda putih yang melingkar di kepalaku.
Aku kehilangan masalaluku...

End


#mendadak kepikiran aja. Banyak juga yang ngerasain ini di lingkungan sekitarku.  Padahal masalahnya Cuma sepele.  Ya intinya jangan pernah merasa memiliki. Dengan begitu kita nggak akan pernah merasa kehilangan. Fighting guys. Jangan terlalu dipikirin. Fokus buat hadapin apa yang ada di hadapan kita dulu. Oke. Karna Tuhan itu baik, so jangan khawatir.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar