Awal oktober yang biasanya dihiasi dengan hujan, kini malah
digantikan dengan cahaya matahari yang bersinar dengan sangat cerah. Amat sangat
cerah. Bahkan pancaran cahayanya disiang hari terasa seperti membakar kulit.
Sangat panas. Mungkin matahari tengah berpihak denganku. Dia tahu apa yang ada
di dalam hatiku. Rasa panas yang sangat meluap. Amat sangat panas.
Aku tidak tau. Mengapa aku malah menangis di saat yang
seperti ini. Aku malah menjadi seperti orang yang tidak berdaya. Apa yang
salah?.
Kesalahan paling fatal yang pernah aku lakukan
hanya...hanya..aku mengetahui bahwa dia sudah memiliki wanita idamannya. Hanya
itu tidak lebih. Tapi otakku malah merespon sedemikian rumit hingga aku sendiri
tidak tau bagaimana cara menghadapinya.
Apa salah jika aku masih mengharapkannya untuk menjadi
milikku di saat seperti ini?. Ya itu amat sangat salah. Dia bukan barang yang
bisa dialihkan kepemilikannya. Dia seorang manusia. Manusia yang hampir
sempurna dimataku. Seperti dewa. Laki – laki tampan dan juga baik hati. Dia
tidak pernah memiliki cacat di hadapanku.
Saat ini otakku bekerja extra keras untuk menghapus
memorinya dari otakku. Dengan mata yang sudah memanas, aku mencoba untuk tetap
bertahan. Melihatnya dihadapanku dengan keadaan dia mengenalkan pacarnya padaku.
Ketika tanganku beradu jabat dengan wanita itu, tubuhku bergetar hebat. Seperti
tersengat listrik ribuan volt. Aku tidak tau mengapa. Yang pasti dadaku terasa
sesak dengan begitu mendadaknya.
Dan ketika dua insan anak manusia itu pergi meninggalkanku,
cairan bening yang sedari tadi terbendung di pelupuk mataku mengalir dengan
begitu derasnya. Suara isak tangis terdengar. Organ dalam penghasil empedu ku
benar – benar hancur. Aku terlalu rapuh menerima kenyataan.
Dia bukan milikku. Dia telah pergi jauh. Sangat jauh hingga
untuk menyentuhnya saja aku tidak bisa. Dia bukan takdirku. Bukan juga jalanku.
Dan kini aku tersesat. Kehilangan arah dalam ritme kehidupan.
#Lumpuhkanlah ingatanku
Hapuskan tentang dia
Hapuskan memoriku tentangnya
Hilangkanlah ingatanku
Jika itu tentang dia
Ku ingin ku lupakannya#
Hapuskan tentang dia
Hapuskan memoriku tentangnya
Hilangkanlah ingatanku
Jika itu tentang dia
Ku ingin ku lupakannya#
Kehilangan dia sama saja kehilangan separuh dari semangat ku
untuk menyambut dunia. Memotivasi diri sendiri bahkan tidak bisa menyembuhkan
lubang yang ada di dalam hatiku. Apa salah jika aku ingin menyimpan rasa ini
untuk diriku sendiri?. Amat sangat
salah. Karena dia bukan milikku, aku tidak boleh menyimpan rasa dalam bentuk
apapun jika itu ada hubungannya dengan cinta. Itu akan menyiksa diriku sendiri
kan? Ya tentu saja. Dan akan selalu menyiksaku jika aku masih menganggap dia
sebagai milikku. Aku akan semakin merasa kehilangan.
Aku tidak tau apa yang terjadi. Yang pasti aku mendengar
suara hantaman yang sangat keras. Membuat indra pengelihatanku menjadi hitam.
Dan aku tidak tau apa yang terjadi pada diriku saat itu.
Aku mengerjap. Melihat keadaan sekitar. Semuanya terasa
asing. Yang aku tau, hanya aku yang
tengah merebah di dalam ruangan. Dengan sebuah benda yang menancap di tanganku.
Dan juga benda putih yang melingkar di kepalaku.
Aku kehilangan masalaluku...
End
#mendadak kepikiran aja. Banyak juga yang ngerasain ini di
lingkungan sekitarku. Padahal masalahnya
Cuma sepele. Ya intinya jangan pernah
merasa memiliki. Dengan begitu kita nggak akan pernah merasa kehilangan.
Fighting guys. Jangan terlalu dipikirin. Fokus buat hadapin apa yang ada di
hadapan kita dulu. Oke. Karna Tuhan itu baik, so jangan khawatir.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar