Kamis, 27 Februari 2014

Praktikum Respirasi Anaerob



BAB I
PENDAHULUAN


1.1       Judul Penelitian
Judul penelitian ini adalah “RESPIRASI ANAEROB”
1.2       Latar Belakang
            Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum,fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.



1.3       Rumusan Masalah
            Apakah pada proses respirasi tumbuhan menghasilkan CO2.

1.4          Tujuan Praktikum
Mengamati aktifitas Ragi (Saccharomyces Cerevisae)














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Landasan Teori
Respirasi Anaerob adalah proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi aerob terjadi di Sitoplasma, contoh respirasi anaerob adalah Fermentasi yaitu fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat, dan fermentasi asam/cuka. Mikroorganisme pada ferementasi (Fermenter) adalah Saccharonnyces Cerevisae (Ragi). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi untuk menghasilkan etanol adalah: gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur, dan oksigen.
Fermentasi alcohol


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHR6dYxecvILH_rycPuPe0uV___QWNZAoddXFAwMDhsABwCaZm5X6S2qXO8Ez-Aan8s0UstHqgPfhwSxqJqoHxgUs4G_4pFzB-vRs6Gf2jmerB63MkTSkvxHfAZTwlIsiJrnZU1SQqAPI/s1600/fermentasi+alkohol+anaerob.jpg










https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9v5QTkbWVT0O10sJl9Y4JxOi_hE1Nq1z27-6BX-YMzzlhZuBl-qQpQGwJGAaBJ3EUraXecJ5cWXUFopc5IlTcG_QtNzVOwkZ0b7CVO1Lv0t6kq6UnlalPpXm5v3ygsDUpM97fWaegLVM/s1600/fermentasi+alkohol.png









Mekanisme fermentasi alkohol, Proses fermentasi ini dimulai dengan glikosis yang menghasilkan asam piruvat. Reaksi ini tidak ada oksigen, sehingga asam piruvat diubah menjadi asam laktat, yang mengakibatkan elektron tidak meneruskan perjalanannya sehingga tidak lagi menerima eletron dari NADH dan FAD. Berarti NADH yang diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak terbentuk, akibatnya siklus krebs terhenti. Tetapi NADH di luar mitokondria dapat dibentuk dari NADH melalui proses pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Asam laktat adalah zat kimia yang merugikan karena bersifat racun.Pada fermentasi alkohol dihasilkan 2 ATP, 2NADH, 2 CO2dan 2 Alkohol/etanol.
Fermentasi alkohol biasanya digunakan pada industri roti. Adanya CO2 pada fermentasi alkohol  berguna untuk mengembangkan adonan roti. Apabila roti di oven maka CO2 akan terdorong keatas maka berkembanglah roti dan timbul pori di roti.


2.2       Hipotesis
Terdapat perbedaan respon yang diberikan air kapur terhadap suasana-suasana tertentu.


                                                               







  
BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1       ALAT & BAHAN

1. Alat
• Gelas Kimia 1000ml
• Labu Erlenmeyer
• Tabung Labu
• Pipa J/L
• Sumbat Gabus
• Timbangan

2. Bahan
• Glukosa 25 gram
• Rati rogi 3 gram
• Air kapur
• Phenolftalein



3.2       CARA KERJA

1. Isi Erlenmeyer dengan larutan 25 gram glukosa dalam 1000ml air suling
2. Tambahkan 3 gram ragi roti, kocok hingga berbuih
3. Teteskan 5 tetes phenolftalein kedalam tabung labu, tambahkan air kapur sampai batas cabang labu (pastikan warna larutan sekarang menjadi merah jambu)
4. Susunlah perangkat alat
5. Amati perubahan yang terjadi pada kedua perangkat selama 20 menit


3.3       Data Hasil Pengamatan
Berikut ini data yang diperoleh

  Tabel Pengamatan
5 menit ke-
Tabung A
Tabung B
1
Muncul busa, suhu 30.50 C
Muncul gelembung, bau mulai tidak sedap
2
Busa melewati selang, busa makin banyak, suhu 30.50 C
Gelembung makin cepat dan banyak keluar
3
Busa makin banyak, busa makin cepat terdorong melewati selang
Warna makin pudar, busa dari tabung A masuk, bau alcohol makin menyengat
4
Suhu 310 C, busa bertambah
Warna keruh, ada endapan
5
Suhu 310 C, busa tetap
Muncul busa, endapan bertambah
6
Busa tetap, suhu 310 C, bau tape
Bau tape, warna putih keruh










 






BAB IV
ANALISIS DATA


4.1   Pertanyaan :
1.       Apa yang terjadi pada tabung A ( glukosa + ragi ) ?
2.      Bagaimana cara mengetahui bahwa reaksi ini termasuk reaksi eksergenik ?


4.2   Jawaban :
1.        Larutan pada tabung A semakin naik dan muncul gelembung busa yang banyak.
2.      Caranya adalah ketika pengamatan terlihat suhu pada termometer di tabung A suhunya naik sehingga membebsakan energi berupa panas, selain itu juga dapat terlihat pada tabung A larutannya seperti mendidih dan reaksi itu disebut eksergonik.


4.3  Kesimpulan
Pada percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa fermentasi merupakan reaksi anaerob dan termasuik dalam reaksi eksergonik yang membebaskan energi. Hal tersebut dapat dibuktikan dari gelembung yang keluar dari tabung A. Reaksinya :

C6H12O6                                       2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP







                                                                                                                                       



Tidak ada komentar :

Posting Komentar