Kamis, 03 Juli 2014

because he's just my best friend (Just a Story)

Saat sebuah hubungan pertemanan semakin tak berjarak. Adakah yang kembali berfikir bagaimana hubungan itu bisa terjalin?. Apalagi saat pertemanan itu mulai dibubuhi rasa suka. Rasa cinta. Dan rasa untuk saling memiliki. Saling melindungi..

***

Sekarang aku sedang memikirkannya. Aku menemukan orang itu beberapa bulan lalu. Pertemuan yang tidak disengaja. Tapi terkesan sedikit memaksa.
Aku selalu tertawa jika mengingat kejadian itu.Lucu sekali. Saat itu, aku baru saja keluar dari bioskop. Tapi tiba – tiba saja ponselku bergetar. Mama meneleponku dan memberi kabar bahwa ayah kecelakaan. Aku yang panik langsung berlari keluar. Menyetop semua taksi yang lewat. Dan tidak ada yang berhenti satupun.
Karena kehilangan akal sehat, akhirnya aku berdiri di tengah jalan. Sebuah mobil sport tengah melintas. Klakson dibunyikan berkali – kali. Tapi aku tetap diam di tempat. Mobil itu berhenti. Aku sedikit tersenyum. Kemudian aku masuk ke dalam mobil itu dan memaksa sang pemilik untuk mengantarku ke rumah sakit.
Itu pertemuan pertamaku dengannya. Tidak terlalu bagus kan?. Tapi, ajaibnya aku bisa berteman dengan orang itu sampai sekarang. Ya. Berteman. Dengan amat sangat baik. Bahkan aku sudah berani untuk memberi nama cinta di atas pertemanan kami. Itu aneh. Kan?.

***

Malam ini langit terlihat membosankan. Karena tidak ada bintang, langit jadi tidak menarik untuk dilihat. Biasanya kalau sudah seperti itu aku akan menonton tv dengan kakak. Tapi sayang. Kakak tidak pulang kali ini. Dia masih ada di Amerika untuk menyelesaikan kuliahnya.
Ini membosankan sekali. Jika bosan bisa membuat seseorang mati. Aku yakin. Aku pasti sudah tidak bernyawa sejak beberapa jam yang lalu.
Ponselku menjerit. Aku meraihnya. Ada nama Alex disana. Dan tanpa pikir panjang aku menekan tombol hijau untuk menjawab panggilannya.
“Hei..”. Suara diseberang sana terdengar menggantung.
“Kenapa?”.
“Enggak. Cuma mau denger suara kamu aja”.
“Dasar aneh”.
“Kamu lagi apa?”.
“Bernafas, berkedip, dan.. menjawab pertanyaan kamu. How about you?”.
“Hahaha”. Alex tertawa renyah saat mendengar jawabanku. “Aku baru saja selesai olah raga”. Sambungya kemudian.
“Olah raga?. Di malam hari?. Aneh sekali”.
“Bukan aneh. Ini karena keadaan. Aku selalu sibuk dipagi hari. Jadi aku hanya bisa berolah raga di malam hari”.
“Hahaha.. yang benar saja. Sibuk apanya?. Bahkan kamu belum bekerja”. Aku terkikik.
“Aku hidup sendiri di sini. Jadi aku harus memasak, membersihkan rumah..”.
“Ah sudahlah. Aku tidak mau mendengar alasanmu. Lagipula itu tidak penting bagiku. Hahaha”. Aku memotong kalimat Alex. Kemudian menertawakannya. “Baiklah, sudah malam. Aku harus tidur sekarang. Dah..”.
“Sweet dreams”. Balasnya sebelum menutup telepon.
Selalu saja begini. Sebelum bertemu dengannya, aku selalu tidur tepat pukul 8 malam. Tapi sekarang. Aku selalu tidur diatas pukul 10 malam. Dia membuat mataku menghitam di setiap pagi. Dan anehnya, aku menikmati setiap perbincanganku dengannya di malam hari. Tidak peduli meski keesokan harinya mataku akan terlihat seperti mata panda.

***

Seperti malam – malam sebelumnya. Aku menunggu panggilan dari Alex. Berkali – kali aku mengecek ponselku. Tapi tak ada apapun disana. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk memulainya terlebih dahulu.
“Halo..”. Ucapku mengawali pembicaraan.
“Hey”. Balas Alex singkat.
“Selain bernafas dan berkedip. Apa yang kamu lakukan?”.
“Aku?. Hanya menonton tv dan minum. Bagaimana denganmu?”.
“Aku juga menonton tv sekarang. Tapi aku tidak sedang minum”.
“hahahaha”. Alex tertawa mendengar jawabanku.
“Kapan kamu berencana untuk pulang?”. Aku mulai serius.
“Mungkin bulan Agustus. Lagipula aku akan segera menjalani wamil”.
“Benarkah?. Tidakkah terlalu cepat untuk mengikuti wamil?”.
“Aku rasa tidak. Oh maaf, aku agak aneh malam ini. karena aku sedang minum. Aku harap kamu bisa mengerti”. Jelas Alex padaku. Aku terdiam. Ternyata dia minum dalam arti yang sebenarnya. Bodoh. Kenapa aku baru menyadarinya?.
“Apa ada masalah?. Biasanya orang minum karena sedang merasa tidak baik”.
“Hahaha. Aku hanya bosan”. Orang itu tertawa sekali lagi.
“Bosan?. Hanya karena itu?. Harusnya kamu olahraga seperti biasanya saja jika bosan. Atau kamu bisa menggangguku saja. Minum tidak baik untuk kesehatan. Tunggu bagaimana kalau kamu mabuk?”.
“Tenanglah. Aku hanya minum voka dan bir. Tidak akan terjadi apapun. Lagipula aku ada di rumah sekarang”.
“Omong kosong apalagi ini?. Berhentilah minum dan tutup mulutmu!”. Aku sedikit berteriak dan menutup telepon dengan segera.
Aku langsung menyambar jaket dan bergegas mencari taksi. Orang itu benar – benar membuatku panik. Kebiasaan dari negara asalnya hampir membuatku gila. Terakhir kali dia bilang minum, dia sedang tidak sadarkan diri di bar. Dan alhasil aku juga yang harus menjemputnya.

***

Aku sampai di apartementnya. Aku langsung masuk begitu saja. Untungnya aku pernah dikasih tau Alex kode sandinya. Jadi, aku sudah menganggap apartement Alex seperti apartementku sendiri. Hahaha. Lagipula kita ini teman kan?.
Tadi, terakhir dia bilang. Dia sedang menonton tv. Tapi di depan tv tidak ada orang sama sekali. Hanya kaleng bekas minuman yang tersebar tak karuan. Apa dia sedang bercanda. Keterlaluan sekali.
Aku beralih masuk ke dalam kamar Alex. Tapi tidak ada juga. Apa dia main – main denganku?. Awas saja. Jika dia berani. Dia akan mati.
“Aku mencintaimu. Itu alasanku kenapa aku mau tinggal disini”. Samar aku mendengar sebuah suara. Aku berjalan mengikuti arah suara itu.
“Kenapa?. Kenapa baru saat ini..”. Aku mendengar suara seorang gadis. Langkahku terhenti. Aku melihat pantulan tubuh gadis itu. Dia tengah duduk di samping Alex. Mereka duduk di lantai. Tepat di depan lemari es. Kaleng minuman dan makanan tersebar dimana – mana.
“Sebelumnya aku ragu. Tapi, berkat seseorang. Aku mulai yakin dengan perasaanku. Dia bilang  jika kamu mau menemuiku lagi setelah kita berpisah selama ini. Berarti kamu juga memiliki perasaan yang sama denganku”.
Aku terdiam mendengar penuturan Alex barusan. Jadi itukah gadis yang pernah dia ceritakan padaku?. Diakah gadis yang sangat dicintai Alex?.
“Mmm.. Orang itu benar. Tapi..”. Kalimat gadis itu menggantung. Dia menatap Alex. Begitupun sebaliknya. Dan entah mengapa ada sesuatu yang terasa perih di organ dalamku.
“Apa kamu orang yang sejahat itu?. Bagaimana bisa kamu mengungkapkan perasaanmu tepat 2 bulan sebelum kamu mengikuti wamil?”. Gadis itu bersuara lagi. Lelehan bening menetes dari sudut matanya.
“Itu sudah menjadi keputusanku. Aku memang jahat. Tapi percayalah. Aku mencintaimu. Aku akan segera kembali untukmu. Aku janji”. Alex memeluk erat gadis itu. Kemudian mencium puncak ubun – ubunnya.
Aku melemas. Ada yang memberontak kesakitan dari dalam tubuhku. Aku tidak tau kenapa ini bisa terjadi. Apa ini yang disebut patah hati?. Rasanya benar – benar menyiksa.
Aku melangkah keluar tanpa suara. Aku tidak mau Alex mengetahui kedatanganku. Kututup pintu dengan hati – hati. Sampai diluar, aku tumbang. Pijakanku roboh. Pertahananku jebol. Airmata yang aku simpan dari tadi mengalir tanpa henti.
Saluran pernafasanku menyempit. Seperti tidak ada lagi udara yang bisa aku hirup. Perasaanku tersangkut di tenggorokan. Tidak bisa aku keluarkan. Tidak bisa juga aku pendam. Rasanya benar – benar memuakkan.
Dengan sisa tenaga yang ada, aku bangkit. Berjalan menyusuri malam yang sunyi. Meski sempoyongan, aku masih tetap memaksa untuk berjalan. Aku yakin. Aku pasti sudah seperti orang gila sekarang. Menangis ditengah jalan malam – malam seperti ini. Hanya untuk seorang pria. Aku pasti sudah gila.
Aku mengacak rambutku asal. Kemudian sebuah lengkingan suara klakson melengking di saluran pendengaranku. Aku menoleh. Cahaya terang yang menyilaukan membuat pandanganku mengabur. Sampai aku sadar, itu adalah sebuah mobil yang berhasil menabrakku dari samping. Dan sukses besar membuat tubuhku terpental. Terguling beberapa kali. Sampai akhirnya pelipisku terantuk trotoar. Mataku menutup. Entah kenapa aku tidak bisa membukanya meski aku paksa.
“Ve.. Ve.. kamu bisa denger suara aku?. Buka mata kamu. Veiry Ve. Kamu denger?. Aku bilang buka mata kamu!”. Samar aku mendengar suara seseorang sambil mengguncang tubuhku yang berada dalam dekapannya. Suara yang sangat familiar untukku.
Dan semuanya menjadi gelap. Aku tidak tau apapun lagi. Aku juga tidak bisa merasakan apapun lagi. Meski dekapan orang itu masih bertahan. Sampai aku sadar, sang pemilik suara itu, sang pemilik dekapan itu adalah Alex.
Ya, dia Alex. Dia adalah sahabatku. Dia yang aku cintai. Dan dia juga yang mengakhiri segala penderitaanku.


end

Senin, 09 Juni 2014

Wajib Militer

Ini aku pos karena cuma buat nambah wawasan aja. Jadi maaf maaf aja kalau ada kesalahan. Aku punya beberapa temen dari Korea dan sempet tanya - tanya tentang wamil gitu. Jadi aku share berdasarkan jawaban yang aku dapet dari mereka.


Wamil itu wajib dilakukan sama masyarakat Korea. Khususnya cowok. Tapi, kalau cewek mau. Mereka juga boleh ikut kok. Tapi itu jarang banget terjadi. Kebanyakan yang ikut itu cowok.
Ada yang nggak wajib ikut wajib militer. Kayak anak cowok satu - satunya di dalam satu keluarga ataupun bagi mereka yang pernah atau punya alasan kesehatan diperbolehkan nggak ikut kok. Mereka dibebaskan dari wajib militer.

Wamil itu ada jenisnya. Tapi aku baru taunya dua. Satu pelayanan masyarakat. Sama satu lagi yang latihannya ketat banget (duh gatau namanya).
Jadi peserta wamil itu boleh milih. mereka mau ikut yang mana. Kalau di pelayanan masyarakat itu nggak terlalu berat. Mereka masih diperbolehkan pegang gadget kok. Beneran. Nah kebanyakan yang ikut wamil jenis ini adalah para artis. Nggak terlalu berat soalnya.
Tapi kebanyakan orang Korea, mereka lebih suka milih pelatihan yang ada dibawah tanah gitu. (katanya sih).

Wamil itu dijalanin selama dua tahun. Dan cuma dilakuin sekali. Tapi katanya PSY udah wamil dua kali. (duh bingung kan?).

ini artikel absurd yang pernah ada. hahahaha :) tapi kan gue cuma pingin share apa yang gue tau. udah itu doang sih. semoga bermanfaat ^^;

will never go away (just a story)


Hidup itu terlalu rumit untuk didefinisikan. Kadang, dia membuatmu tertawa girang dengan segala kelucuannya. Kadang membuatmu terpuruk karena berbagai masalahnya. Kadang, dia juga membuatmu menangis karena segala deritanya.
Aneh kan?. Memang. Tapi, tau nggak?. Sebenarnya hidup itu berguna banget buat kita. Buktinya dia ngasih kita masalah untuk kita selesaikan. Dia juga ngasih kita tantangan. Mungkin sebagian orang salah mengartikan tantangan ini sebagai sebuah ketakutan. Tapi yang jelas, setahuku tantangan dalam hidup itu harus ditaklukan. Itu baru namanya manusia sejati. Kalau yang merasa ketakutan dengan tantangan, menurutku sih mereka itu pengecut. Karena mereka tidak mau mencoba. Mereka takut sebelum menghadapinya. Padahal ketakutan itu bisa dipatahkan jika kita mau. Jadi bagiku itu hal paling memalukan.
***
Tau hal apa paling menyenangkan sedunia?. Kalau enggak, coba deh liat keadaan gue sekarang. Jangan terlalu jauh. Lihat gue lebih dekat, tepat di hadapan gue. Dan lihat baik – baik.            
Gue abis kemo. Sekarang, gue lagi bersusah payah ngelawan rasa mual di perut gue.Hahaha lo pasti heran kan?. Kenapa gue bilang ini menyenangkan?. Iya sih rasanya emang nggak enak. Tapi lo udah liat siapa yang ada di samping gue?.
Semuanya ada. Nyokap, bokap, kakak, dan... Alex. Pacar gue. Semuanya ada buat gue. Gue yang bukan apa – apa ini, ternyata masih ada banyak orang yang mau nyuport gue. Nemenin gue. Demi gue, mereka bahkan rela waktu mereka hilang cuma buat nemenin gue yang Cuma bisa tidur di kasur tanpa daya.
Siapa gue?. Gue bukan ratu, gue juga bukan presiden. Tapi mereka ikhlas untuk selalu ada di samping gue. Gimanapun, dan apapun keadaannya. Gue manusia paling beruntung di dunia kan?. Tentu. Anak presiden aja belum tentu bisa ngedapetin kesempatan kayak gue sekarang.
Nggak peduli deh meski gue harus sakit separah ini. Asalkan gue bisa berada diantara mereka, gue udah seneng banget kok. Gue udah bahagia.
“Kamu kenapa?. Masih mual?”. Alex menggenggam tangan gue. Erat banget. Tatapannya Cuma buat gue. Dalem, dan rasanya teduh banget. Itu alasan gue kenapa gue suka banget sama tatapan dia.
“Kamu nggak apa apa kan sayang?”. Dari sisi lain, mama ngusap kening gue. Kening yang udah basah sama keringat dingin itu diusap mama tanpa ragu. Yaampun. Beruntungnya gue punya mereka.
Gue menggeleng. Seulas senyum gue sunggingkan supaya mereka lega. Gue nggak mau mereka terlalu khawatir sama gue. Udah cukup selama ini mereka ngerasa panik dengan keadaan gue. Setiap kali gue abis kemo, mereka selalu ngerumunin gue. Dengan tatapan penuh kekhawatiran. Dan gue nggak suka kalau mereka bersikap kayak gitu ke gue. Gue Cuma pingin hidup normal kayak yang lainnya. Gue nggak mau Cuma karena penyakit, gue jadi diistimewakan.
“Tapi lo diem aja. Lo masih mual?”. Kak jimmy ikut menyahut. Dia keliatan khawatir banget. Dia kakak terbaik yang gue punya. Meski dia kadang nyebelin, gue tetep suka sama dia. Karena aslinya dia itu baik. Perhatian. Walaupun jail gitu orangnya.
“Gue nggak apa apa. Khawatir lo lebay sumpah”. Suara gue masih lemah.
“Kakak kamu Cuma khawatir sama kamu Ve”. Papa membela kak Jimmy. Lagi – lagi dialog seperti ini. gue udah hafal banget. Soalnya mereka selalu ngobrolin ini kalau gue abis dikemo.
Hidup gue sinetron banget kan?. Dan gue, pemeran utamanya. Lucu banget kedengarannya. Tapi ini real. Ini yang beneran terjadi sama gue.
“Iya pa. Ve tau. Ve kan Cuma punya orang – orang baik di sekitar Ve. Kayak papa, mama, kak Jimmy, dan.. Alex”. Aku tertawa renyah. Sementara mereka hanya tersenyum simpul. Keliatan banget deh kalau mereka masih amat sangat khawatir sama gue.
“Ve sekarang mau jalan – jalan dong. Tapi sama Alex aja. Boleh nggak?”. Tanya gue. Dan nggak ada respon apapun. Mama, Papa, sama kak Jimmy Cuma saling lempar tatapan. Tapi akhirnya mereka ngangguk juga sih.
Jadi, sekarang gue lagi duduk di kursi roda. Di dorong sama Alex. Kita lagi jalan – jalan di taman rumah sakit. Jangan tanya gimana pemandangannya. Karena sejauh mata memandang, gue Cuma liat orang pucet sama infus doang. Kayak gue sekarang ini. hahaha
“Alex..”. Panggil gue.
“Mmmm”.
“Gue mau tanya deh sama lo”.
“Tanya apa?”. Alex menghentikan langkahnya. Kemudian dia duduk di salah satu bangku rumah sakit. Kursi gue dihadapkan ke dia. Dan dia menggenggam tangan gue.
“Kalau misalkan kamu pergi, kamu bakal inget aku terus apa nggak?”.
Alex tercengang pas gue nanya itu. genggaman tangannya sedikit mengendur. “Kok kamu nanya gitu. Aku nggak akan pergi kemana – mana. Aku akan tetap di samping kamu. Nemenin kamu”. Alex menjawab dengan percaya diri.
“Oh ya?. Wow..”. Gue tersenyum tipis. “Tapi, gimana kalau aku yang pergi?”. Tanyaku lagi. Tatapan Alex langsung tertuju ke gue. Itu tatapan yang baru gue liat sakali seumur hidup gue. Bukan tatapan penuh keteduhan. Tapi itu tatapan.. ah gue juga nggak tau apa arti tatapan itu.
“Nggak ada yang akan pergi. Aku, ataupun kamu. Ngerti?”. Genggaman tangannya semakin dipererat. Dan gue yakin. Alex sedang bergulat dengan rasa khawatirnya sekarang.
“Tapi gimana kalau kenyataannya berbeda?”. Gue mengelak. Mencoba memojokkan Alex supaya dia mau menjawab pertanyaan dari gue.
“Veiry Ve. Please. Don’t talk anymore. I don’t want you to ask me the same again. I will remain beside you. Whatever happens.” Alex berlutut di hadapan gue. Dia sentuh wajah gue. Lembut banget.
“Tapi kita harus realistis. Pada akhirnya harus ada yang pergi diantara kita”. Tes. Air mata gue jatuh pas gue ngutarain itu sama Alex. Rasanya sakit banget. Lebih sakit daripada gue pas kemo.
“Stop it please”. Alex langsung meluk gue. Gue tenggelam di dada bidangnya. Gue menangis disana tanpa suara.
Alex meluk gue seakan dia nggak mau kehilangan gue.  Dia usap ubun – ubun gue. Dia beneran nggak mau kehilangan gue. Begitupun dengan gue.
Gue dorong  Alex secara perlahan. “Tapi aku udah nggak mau kamu ada disamping aku. Kamu harus pergi”. Gue buang muka. Nggak sanggup ngeliat raut muka Alex yang udah berubah.
“Kenapa?”. Alex ngerengkuh wajah gue. Matanya udah memerah.
“Aku udah nggak mau ditemenin sama kamu. Aku bosen”. Gue tepis tangan Alex. Ekspresinyasudah menyendu sejak beberapa detik lalu. Dan gue semakin nggak tega ngeliat dia.
Sebisa mungkin gue berusaha berdiri. Gue pergi dari Alex. Gue nggak mau semakin lama gue ada di hadapan dia, gue semakin gabisa ngerelain dia buat pergi.
“Ve. Please. Kasih aku alasan yang jelas. Kamu nggak bisa gini Ve sama aku”. Alex meluk gue dari belakang. Suaranya terdengar berat. Gue yakin dia lagi nangis sekarang ini. Alex kan kecil banget hatinya. Pas dia ngeliat gue muntah pas abis kemo aja, mata dia udah dipenuhin sama air mata. Yah walaupun nggak sampai nangis juga sih.
***
Alex beneran pergi sejak gue bilang gue udah nggak mau ditemenin dia lagi. Gue lega sih, akhirnya dia mau nurut. Tapi disisi lain, hati gue menjerit. Gue rasa gue udah jadi manusia paling munafik sedunia karena gue udah bohong sama perasaan gue sendiri. Gue masih mau sama Alex, ditemenin dia, dimanjain dia. Tapi gue nggak bisa seegois itu kan?. Alex nggak boleh kena masalah Cuma karena cewek penyakitan kayak gue.
Kalau bukan sekarang, kapan lagi gue bisa balas budi ke dia. Besok?. Lusa?. Gue nggak yakin. Gimana kalau gue pergi sebelum gue bisa balas budi?.Gue harus relain dia meski hati gue menjerit. Sesesak apapun dada gue, gue harus bertahan. Demi kehidupan Alex.
Gue jalan sendiri di sekitar taman rumah sakit. Dorong tiang infus sendiri. Biasanya sih Alex yang dorongin. Tapi sekarang udah beda. Dan gue harus mulai terbiasa dengan keadaan ini.
Baru jalan sekitar lima menit, gue udah lemes banget. Mungkin ini efek dari penyakit gue. Jadi energi gue ngga sebanyak dulu. Gue duduk di bangku. Menghela nafas sebentar. Gue nggak tau kenapa kepala gue pusing banget. Perut gue juga mual setengah mati. Gue heran. Gue sedang nggak kemo hari ini, tapi kenapa ini bisa terjadi?. Apa penyakit gue semakin parah?.
Gue urut urut sendiri pelipis gue. Tapi rasa pusing itu nggak kunjung hilang. Malah semakin parah. Pandangan gue juga mulai mengabur. Semuanya udah nggak jelas. Tapi samar gue lihat seseorang mendekat ke arah gue. Orang itu membawa ransel di punggungnya. Dia juga pakai topi. Dengan inisial huruf “A”.
Gue berusaha untuk mengenali orang itu. Gue rasa gue kenal sama dia. Aroma parfum dia, dada bidang dia. Ah.. gue tau. Dia Alex. Tapi saat gue sadar kalau orang itu adalah Alex. Gue udah nggak snggup buat ngebuka mata gue. Gue udah terlalu nyaman buat tidur. Buat kehilangan rasa sakit gue selamanya.

~Beberapa waktu lalu~
Gue nggak tau kenapa Ve bisa tiba – tiba nyuruh gue pergi. Apa dia tau kalau gue harus pulang karena nyokap bokap gue cerai. Gue bahkan nggak peduli sama hal itu. gue Cuma mau nemenin Ve. Udah cukup itu doang.
Nggak peduli meski gue nggak bisa ngeliat orang tua gue lagi secara utuh. Gue nggak peduli. Sumpah. Gue juga nggak tau kenapa mata gue berat banget rasanya. Perih. Dan agak berair gitu. Gue juga mulai susah nafas. Rasanya asupan oksigen menghilang gitu aja. Gue kesulitan bernafas. Dan semua yang gue rasain tercekat di tenggorokan. Itu sakit sumpah!.
Gue duduk di bangku gue sambil nunggu bis berangkat. Nggak ada yang bisa gue lakuin. Gue Cuma diem. Mengatupkan rahang kuat – kuat supaya rasa sakit gue berangsur hilang. Tapi hasilnya nihil. Sakit itu masih aja terasa. Sampai gue sadar kalau handphone gue bergetar.
Kak Jimmy
Lo harus balik lagi kesini. Ve galau karena lo tinggal. Gue takut dia kenapa kenapa
Itu pesan dari Kak Jimmy. Gue langsung turun dari bis. Langsung nyari taksi.tapi susah banget nyari taksi di tempat kayak ginya. Alhasil gue lari pontang panting ke rumah sakit. Gue Cuma lari, lari, dan lari.
Gue beradu dengan nafas gue sendiri. Dari kejauhan, gue liat Ve. Dia lagi jalan – jalan di taman rumah sakit. Wajahnya semakin pucat. Dan gue Cuma bisa liat dia dari kejauhan. Gue nggak berani mendekat. Gue Cuma bisa liat dia dari balik pohon. Gue liat dia. Diam, murung, tanpa senyum. Apa dia lagi keinget gue?. Semoga aja iya.
Tunggu. Kenapa dengan dia?. Dia mengurut pelipisnya sendiri. Apa dia pusing?. Apa dia kesakitan lagi?. Lagi – lagi gue Cuma bisa ngeliat dia dari jauh. Gue nggak bisa nyamperin dia.
Semakin lama dia semakin pucat. Tangannya berpegang pada tiang infus. Apa dia merasa sangat lelah?. Gue melangkah mendekat. Dia semakin pucat saja. Dan gue udah nggak tahan. Gue samperin dia. Gue rengkuh dia. Dan dia nggak sadarkan diri. Gue panggil namanya berkali – kali. Gue goncang tubuhnya berkali – kali. Tapi dia tetep nggak sadar.
Gue gendong dia ke kamarnya. Terus dokter dateng. Meriksa tubuh lemah Ve. Kemudian dokter keluar. Dia menggeleng. Memberi signal buruk untuk kondisi Ve. Dan saat itu gue sadar, Ve udah bermimpi di alamnya.
End
#Wah jadinya sebanyak ini. padahal niatan awal Cuma mau bacaan singkat penghantar ucapan terimakasih. Hahahaha. Maap udah nyampah..
Ini Cuma penyampaian rasa terimakasih lia kok. Makasih buat yang udah selalu ada buat lia. Apapun, kapanpun, gimanapun kondisinya.
Big thanks to:
Kakak yang udah suplay apapun kebutuhan lia, buat emak juga sih. Ratri sama maulfi yang udah setia nemenin di berbagai kondisi. Ciee..
Deta, mbak keri, amel sama endah. Makasih udah banyak bantu. Lina juga yang udah selalu sepaham sama lia. Buat semua yang udah bantu makasih banyak~
Big love, big thanks, big hug <3 ^^;

Rabu, 21 Mei 2014

contoh makalah kimia (Koloid)

TUGAS KIMIA
KOLOID



Di susun oleh:
Nama : Aprilia Nurul Fadilah
No.     : 07
Kelas  : IX IPA 4


SMANSARI




KATA PENGANTAR

Puji syukur di panjatkan hanya ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, taufik dan inayah-Nya sehingga makalah KOLOID dapat terselesaikan dengan baik. Makalah KOLOID ini memuat berbagai informasi yang berkaitan dengan materi Koloid.
Dengan di susunnya makalah ini di harapkan mampu menjadi jembatan penambah wawasan bagi pembaca.
Akhirnya penyusun mengucapkan selamat membaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat. Amin




Wonosari, 10 januari2013
Penyusun


APRILIA NURUL FADILAH



 
PENGERTIAN KOLOID


Koloid adalah suatu sistem campuran yang berada diantara larutan dan campuran kasar (suspensi). Koloid terdiri dari fase terdispersi dan medium pendispersi . fase terdispersi memiliki ukuran tertentu . zat yang didispersikan disebut fase terdispersi , sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Dalam kehidupan sehari-harii kamu menemukan beberapa contoh larutan, suspensi dan koloid bukan? Misalnya larutan gula , campuran minyak dan air, juga susu.
Berikut adalah perbedaan antara suspensi, koloid dan larutan.
Larutan
Koloid
Suspensi
Larutan gula
Campuran susu dengan air
campuran pasir dengan air
Bersifat homogen
Bersifat ho mogen secara makroskopis
Bersifat heterogen
Ukuran partikel kurang dari 1 nm
ukuran partikel 1-100nm
ukuran partikel lebih dari 100nm
Tidak dapat disaring
Dapat idasaring sengan penyaring ultra
dapat disaring
terdiri atas 1 fase
terdiri atas 2 fase
terdiri atas 2 fase
stabil
Umumnya stabil
tidak stabil
Tabel perbedaan suspensi koloid, campuran







PENGGOLONGAN KOLOI
Koloid dapat digolongkan berdasarkan bentuk partikelnya, cara pembentukannya, interaksi antara kedua fasa dan perubahannya menjadi bukan koloid.

A.   Bentuk partikel
Dari segi bentuk partikel koloid dapat berupa:
-       Lembaran (laminar)
-       Serat (fibrilar)
-       Butiran (korpuskular)
B.   Cara pembentukannya

Berdasarkan cara pembentukannya koloid dibedakan menjadi koloid dispersi, koloid asosiasi dan koloid makromolekul.

1.     Koloid dispersi, yaitu koloid yang terbentuk dari penyebaran (dispersi) partikel-partikel kecil yang tidak larut dalam medium (fase pendispersi) dengan membentuk agregat-agregat molekul atau atom yang sangat banyak.
Contohnya: dispersi koloid emas (Au) dan belerang (S).
2.     Koloid asosiasi, yaitu koloid yang terbentuk dari gabungan (asosiasi) molekul-molekul kecil, atom atau ion yang larut dalam medium sehingga membentuk agregat-agregat molekul yang disebut misel.
Contoh: larutan sabun dan detergen.
3.     Koloid makromolekul, yaitu koloid yang terbentuk dari molekul tunggal yang sangat besar (makromolekul).
Contoh: protein dan polimer tinggi seperti karet dan plastik.

C.   Interaksi dengan medium

1.  Koloid Irofil, yaitu koloid yang mempunyai daya tarik kuat dengan medium pendispersinya, sehingga sulit dipisahkan (stabil).
2.  Koloid Irofob, yaitu koloid yang daya tariknya kecil terhadap medium pendispersinya, sehingga cenderung memisah (tak stabil).

D.   Perubahan bentuk

1.  Koloid reversibel, yaitu koloid yang dapat berubah menjadi bukan koloid demikian pula sebaliknya. Contoh: susu bubuk dan plasma darah kering.
2.  Koloid irreversibel, yaitu koloid yang setelah berubah menjadi bukan koloid tidak dapat menjadi koloid kembali. Contoh: sel belerang dan sel emas. (Estien Yazid, 2005)







BEBERAPA MACAM KOLOID
1.      Sol
Sol adalah dispersi koloid dimana partikel padat terdispersi dalam cairan. Sol dibagi menjadi dua, yaitu:
a.     Sol liofil
Pada sel liofil partikel-partikel padat akan menyerap molekul cairan (suka pelarut). Jika pelarutnya air disebut sol hidrofil.
b.     Sol liofob
Pada sel liofob partikel-partikel padat tidak menyerap molekul cairan (tidak suka pelarut). Jika pelarutnya air disebut hidrofob.

Pembuatan sol
        Cara dispersi
Dilakukan dengan memecah atau menghaluskan butir-butir yang lebih besar (suspensi) menjadi butir-butir yang lebih kecil sesuai ukuran koloid.
        Cara kondensasi
Pembuatan koloid dengan mengubah partikel-partikel kecil (larutan) menjadi partikel besar berukuran koloid.
        Pertukaran pelarut
Suatu koloid dibuat dengan menukar atau menambahkan pelarut lain ke dalam larutan. Agar terbentuk koloid zat terlarut harus tidak larut dalam pelarut yang ditambahkan dan kedua pelarut harus bercampur sempurna.
        Pendinginan berlebih
Suatu campuran yang terdiri dari pelarut air dan organik didinginkan, sehingga salah satu komponennya dapat membeku membentuk koloid.

2.      Emulsi
Emulsi adalah dispersi koloid dimana zat terdispersi dan medium pendispersi merupakan cairan yang tidak saling bercampur. Agar terjadi suatu campuran koloid, maka harus ditambahkan suatu bahan yang disebut zat pengemulsi atau emulgator.

Pembuatan emulsi
Cara sederhana untuk membuat emulsi adalah mencampurkan kedua zat cairan dengan emulgator dalam sebuah botol dan mengocoknya. Tetapi cara ini kurang sempurna. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dapat dilakukan dengan mengocoknya secara bergantian (selang-seling). Pertama, mencampur salah satu fase dispers dengan emulgator dan mengocoknya hingga sempurna. kedua, mencampur dengan dispers medium lainnya kemudian mengocoknya secara bersama-sama atau menambah sedikit demi sedikit sambil mengaduknya.






3.      Gel
Gel adalah sol liofil berbentuk setengah padat. gel ini dibagi dua yaitu gek elastis dan non elastis.
        Gel elastis (kenyal)
Gel ini setelah dihilangkan airnya (didehidrasi) dapat dibentuk kembali menjadi gel dengan penambahan air. Gel kenyal dibuat dengan melarutkan sel liofil dalam aor panas. Setelah dingin akan terbentuk gel kenyal.
        Gel non elastis (tak kenyal)
Setelah didehidrasi gel ini tidak dapat diubah menjadi gel kembali dengan penambahan air. Dehidrasi sel ini membentuk bubuk. Gel tak kenyal dapat diperoleh dengan mencampurkan larutan garam silikat dengan HCl.






















SIFAT – SIFAT KOLOID
Koloid mempunyai beberapa sifat yang berbeda dengan larutan. Sifat khusus koloid timbul akibat ukuran partikelnya lebih besar daripada larutan. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Sifat Fisika                                                                    
Sifat-sifat fisika koloid berbeda-beda tergantung jenisnya. Pada koloid hidrofob sifat-sifat seperti rapatan, tegangan muka dan viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya. Sedangkan koloid hidrofil karena terjadi hidrasi. Sifat-sifat fisikanya sangat berbeda dengan mediumnya. Viskositasnya lebih besar dan tegangan mukanya lebih kecil.
2.      Sifat Koligatif
Suatu koloid dalam medium cair juga mempunyai sifat koligatif. Sifat ini hanya bergantung pada jumlah partikel koloid bukan pada jenisnya. Sifat-sifat koligatif koloid umumnya lebih rendah daripada larutan sejati dengan jumlah partikel yang sama. Sifat koligatif berguna untuk menghitung konsentrasi atau jumlah partikel koloid. Kecuali pengukuran tekanan osmosa, dipakai untuk menetapkan berat molekul rata-rata koloid makromolekul.
3.      Sifat Optis
Pada tahun 1869, Tyndall menemukan bahwa apabila suatu berkas cahaya dilalukan pada larutan koloid, maka berkas cahaya tadi akan tampak. Tetapi apabila berkas cahaya yang sama dilakukan pada larutan sejati, berkas cahaya tadi tidak kelihatan. Efek ini dikenal sebagai efek Tyndall.
4.      Sifat Kinetik
Selain menunjukkan efek Tyndall,  partikel koloid bila diamati dibawah mikroskop ultra nampak sebagai bintik-bintik bercahaya yang selalu bergerak secara acak dengan jalan berliku-liku. Gerakan acak partikel koloid dalam suatu medium pendispersi ini disebut gerakan Brown.
Partikel zat terlarut akan mendifusi dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Difusi erat kaitannya dengan gerakan Brown, sehingga dapat dianggap molekul-molekul atau partikel-partikel koloid mendifusi karena gerakan Brown.
Partikel-partikel koloid mempunyai kecenderungan untuk mengendap karena pengaruh gravitasi bumi. Hal tersebut bergantung pada rapat massa partikel terhadap mediumnya. Jika rapat massa partikel lebih besar dari medium suspensinya, maka partikel tersebut akan mengendap. Sebaliknya bila rapat massanya lebih kecil akan mengapung.
5.      Sifat Listrik
Permukaan partikel koloid mempunyai muatan listrik disebabkan terjadinya ionisasi atau penyerapan ion-ion dalam larutan. Akibatnya partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik. Bergeraknya partikel-partikel koloid oleh pengaruh medan listrik ini disebut elektroforesis.
6.      Koagulasi
Suatu koloid bila dibiarkan dalam waktu tertentu akan tergantung oleh gaya gravitasi bumi, sehingga antara partikel dapat saling bergabung membentuk gumpalan yang akan mengendap didasar wadah. Peristiwa pengendapan atau penggumpalan partikel-partikel koloid ini disebut koagulasi.


7.      Adsorpsi
Partikel koloid mempunyai permukaan luas, sehingga mempunyai daya adsorpsi yang besar. Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan suatu zat, ion atau molekul yang melekat pada permukaan. Sedangkan bila penyerapan sampai ke bawah permukaan disebut absorpsi. Absorpsi adalah proses penyerapan oleh suatu benda baik berupa padatan atau cairan yang langsung keseluruh bagian benda itu.





























Pada percobaan pembuatan koloid, dilakukan beberapa percobaan seperti:
a.     Koagulasi
Pada percobaan koagulasi, disediakan 2 tabung reaksi. Pada salah satu tabung reaksi diisi dengan 2 ml BaCl2 dan pada tabung reaksi yang lain diisi dengan 2 ml NaCl. Pada masing-masing tabung reaksi ditambahkan 2 tetes AgNO3 dan hasil reaksi adalah adanya endapan AgCl. Dari pengamatan didapatkan endapan AgCl dari NaCl + AgNO3 lebih banyak.
Pada penambahan AgNO3 + BaCl2 seharusnya menghasilkan endapan yang lebih banyak dibandingkan dengan hasil reaksi dari AgNO3 + NaCl. Hal ini karena Ba terletak pada periode yang lebih dibawah dari Na sehingga menyebabkan kelarutannya semakin berkurang. Tapi, pada percobaan ini endapan yang dihasilkan AgNO3 + NaCl lebih banyak dikarenakan terjadinya kontaminasi pereaksi oleh alat-alat yang digunakan. Dalam hal ini adalah tabung reaksi.
b.     Dispersi
Pada percobaan dispersi, dibandingkan amilum yang telah digerus dan sebelum digerus. Pada tabung reaksi pertama diisi dengan 1 gr amilum yang telah digerus ditambahkan 5 ml aquades dan disaring. Filtrat hasil saringan amilum ditetesi dengan I2 dan hasilnya adalah filtrat berubah warna menjadi biru tua dan terdapat endapan. Endapan timbul dikarenakan amilum yang digerus sebagiannya lolos dari kertas saring dan tercampur dengan filtrat. Sehingga setelah ditetesi dengan I2 warna larutan menjadi biru tua. Pada amilum yang tidak digerus, yang lolos dari kertas saring hanya filtrat dan hanya sebagian kecil dari amilum, sehingga setelah ditetesi I2 warna larutan berubah menjadi biru tetapi lebih muda dari amilum yang  digerus.
c.      Emulsi
Pada percobaan emulsi, CCl4 ditambahkan dengan H2O. Hasilnya aadalah terdapat 2 fase dikarenakan adanya perbedaan kepolaran dari CCl4 dan H2O. Setelah itu, ditambahkan detergen sebagai emulgator, dikocok dan hasil dari penambahan detergen adalah CCl4 dan H2O akan bercampur menjadi emulsi.
Terjadinya emulsi setelah penambahan detergen, dikarenakan detergen berfungsi sebagai emulgator. Molekul detergen terdiri atas bagian yang polar (disebut kepala) dan bagian yang nonpolar (disebut ekor). Kepala detergen atau sabun adalah gugus hidrofil (tertarik ke air). Sedangkan bagian ekor adalah gugus hidrokarbon yang bersifat hidrofobik (tertarik ke CCl4) dan bagian ekor ini (gugus non polar) akan saling tarik menarik dan cenderung berkumpul, sehingga membentuk koloid.
d.     Koloid pelindung
Pada percobaan koloid pelindung, penambahan BaCl2 dan gelatin dan ditambahkan 1 ml AgNO3 tidak menghasilkan endapan AgCl. Dikarenakan penambahan gelatin berfungsi sebagai pelindung koloid sehingga koloid dapat tetap terbentuk.

e.      Adsorpsi
Pada percobaan adsorpsi, sirup disaring pada kertas saring yang telah dilapisi norit. Norit berfungsi sebagai  adsorben yang dapat menyerap zat warna dari sirup sehingga hasil saringan warna sirup berkurang dari warna sebelum penyaringan.
Pada setiap percobaan yang dilakukan, setiap pereaksi memiliki fungsi tersendiri. Misalnya saja pada percobaan koagulasi fungsi AgNO3 adalah sebagai pembentuk endapan dari partikel koloid. Pada percobaan dispersi, penggerusan dilakukan untuk memecah atau menghaluskan butir amilum sehingga menjadi butir yang lebih kecil sesuai ukuran koloid. Pada percobaan emulsi, penambahan detergen berfungsi sebagai emulgator yang dapat membuat CCl4 dan H2O menjadi emulsi. Pada percobaan koloid pelindung, fungsi penambahan gelatin sebagai koloid pelindung sehingga pada penambahan AgNO3 tidak terjadi endapan dan koloid tetap terbentuk. Pada percobaan adsorpsi, fungsi penambahan norit sebagai adsorben yang dapat menyerap warna dari sirup.
Koloid mempunyai peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Contohnya, dapat mengurangi polusi udara, pembuatan lateks, penjernihan air, sebagai deodoran, dan banyak manfaat lain dari koloid dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pada percobaan yang dilakukan, tidak dipungkiri masih ada kesalahan yang dilakukan. Faktor kesalahan pada percobaan meliputi:
    Penggerusan amilum yang kurang halus sehingga partikel amilum belum seukuran koloid.
    Ketelitian dalam penimbangan amilum sehingga pembandingan menjadi kurang akurat.
    Alat yang digunakan kurang bersih sehingga terjadi kontaminasi pada saat melakukan percobaan koagulasi.

Ditinjau dari interaksi antara fasa terdispersi dengan fasa pendispersi, koloid dibedakan menjadi koloid liofob dan koloid liofil.
1.      Koloid liofil, yaitu koloid yang mempunyai daya tarik kuat dengan medium pendispersinya, sehingga sulit dipisahkan (stabil). Jika mediumnya air disebut koloid hidrofil. Hidrofil dalam bahasa Yunani artinya adalah suka air contoh koloid hidrofil adalah tepung kanji dalam air.
2.      Koloid liofob, yaitu koloid yang daya tariknya kecil terhadap medium pendispersinya, sehingga cenderung memisah (tak stabil). Bila mediumnya air disebut koloid hidrofob. Hidrofob dalam bahasa Yunani artinya tidak suka air contohnya adalah sol emas dalam air.



EXPERIMENT
Apa yang telah dibahas dalam subtopik ini dapat dibuktikan slah satunya dengan sebuah eksperimen seperti yang di bawah ini:
Tujuan:
mempelajari berbagai jenis campuran
Alat dan Bahan:
Gelas kimia (100ml)
Pengaduk corong kertas saring
Gula pasir
Terigu
Susub instant
Ureasabun
Serbuk belereng
Air suling
Cara kerja:
1. Isilah 6 gelas kimia dengan 50 ml air suling
2. Tambahkan:
a. 1 sendok teh gula pasir dalam gelas-1
b. 1 sendok teh terigu dalam gelas-2
c. 1 sendok teh susu instan dalam gelas-3
d. 1 sendok teh urea dalam gelas-4
e. 1 sendok teh sabun dalam gelas-5
f. 1 sendok teh serbuk belerang dalam gelas-6
3. Aduklah setiap campuran. Perhatikanlah apakah zat yang dicampurkan larut atau tidak.
4. Diamkan campuran tersebut. Catat apakah campuran itu stabil atau tidak stabil;bening atau keruh
5. Saringlah setipa campuran. Catat manakah yang meninggalkan redisu dan apakah hasil penyaringan bening atau keruh.
Hasil Pengamatan:
Sifat campuran Campuran air dengan
Gula Terigu Susu Urea Sabun Belerang
Kelarutan
Kestabilan
Bening/keruh
Residu
Filtrat
Bening/keruh
Diskusi:
- Campuran –campuran tersebut termasuk dalam larutan, sejati, koloid atau suspensi
- Kesimpulan dari percobaan di atas
Campuran air dan gula akan membentuk larutan gula. Zat terlarut tidak tampak lagi, tersebar dalam bentuk partikel-partikel yang sangat kecil. Larutan merupakan campuran homogen, stabil dan tidak dapat disaring. Susu dengan air membentuk larutan yang keruh. Jika didiamkan campuran tidak menghasilkan endapan dan larutan keruh tersebut tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan. Campuran ini homogen terdiri atas dua fasa. Tepung dan air, membentuk endapan dari tepung yna tidak larut. Larutan bersifat homogen dan dapat dipisahkan dengan penyaringan. Dari pengamatan ini menunjukkan bahwa ukuran patikel-partikel yang terdispersi dalam suatu campuran menentukan jenis dan sifat campuran tersebut. Karena perbedaan ukuran partikel terdispersi tersebut maka larutan dan koloid sama-sama tercampur homogen, dapat dibedakan dengan kertas selofan. Partikel larutan dapat menembus kertas selofan sedangkan partikel-partikel koloid tidak. Besarnya partikel terdispersi merupakan faktor penentu dari sifat atau keadaan campuran (larutan, koloid atau suspensi)





















Manfaat koloid

1. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.
2. Penggumpalan Darah
Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.

3. Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:

Al3+ + 3H2O à Al(OH)3 + 3H+

Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. Berikut ini adalah skema proses penjernihan air secara lengkap:


4. Pembentukan delta di muara sungai
Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta.


5. Pengambilan endapan pengotor
Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel-partikel koloid.


6. Sebagai deodoran
Deodoran mengandung aluminium klorida yang dapat mengkoagulasi atau mengendapkan protein dalam keringat.endapan protein ini dapat menghalangi kerja kelenjer keringat sehingga keringat dan potein yang dihasilkan berkurang.
7. Sebagai bahan makanan dan obat
Ada zat-zat yang tidak larut dalam air sehingga harus dikemas dalam bentuk koloid sehingga mudah diminum. Contohnya obat dalam bentuk kapsul.
8. Sebagai bahan kosmetik
Ada berbagai bahan kosmetik kosmetik berupa padatan, tetapi lebih baik digunakan dalam bentuk cairan. Untuk itu biasanya dibuat berupa koloid dengan tertentu.
9. Sebagai bahan pencuci
Prinsip koloid juga digunakan dalam proses pencucian dengan sabun dan detergen. Dalam pencucian dengan sabun atau detergen, sabun/ detergen berfungsi sebagai emulgator. Sabun/detergen akan mengemulsikan minyak dalam air  sehingga kotoran-kotoran berupa lemak atau minyak dapat dihilangkan dengan cara pembilasan dengan air.
10.Mengurangi polusi udara
Gas buangan pabrik yang mengandung asap dan partikel berbahaya dapat diatasi dengan menggunakan alat yang disebut pengendap cottrel. Prinsip kerja alat ini

memanfaatkan sifat muatan dan penggumpalan koloid sehingga gas yang dikeluarkan ke udara telah bebas dari asap dan partikel berbahaya
Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 sampai 75.000 volt).  Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel  bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang lainnya. Pengendap Cottrel ini banyak digunakan dalam industri untuk dua tujuan, yaitu mencegah polusi udara oleh buangan beracun dan memperoleh kembali debu yang berharga (misalnya debu logam).
11. Penggumpalan lateks
Getah karet dihasilkan dari pohon karet atau hevea. Getah karet merupakan sol, yaitu dispersi koloid fase padat dalam cairan. Karet alam merupakan zat padat yang molekulnya sangat besar (polimer). Partikel karet alam terdispersi sebagai partikel koloid dalam sol  getah karet. Untuk mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan agar karet
menggumpal dan terpisah dari medium pendispersinya. Untuk mengkoagulasikan getah  karet, biasanya digunakan asam formiat; HCOOH atau asam asetat; CH3COOH. Larutan asam pekat itu akan merusak lapisan pelindung yang mengelilingi partikel karet. Sedangkan ion-ion H+-nya akan menetralkan muatan partikel karet sehingga karet akan menggumpal.

Selanjutnya, gumpalan karet digiling dan dicuci lalu diproses lebih lanjut sebagai lembaran yang disebut sheet atau diolah menjadi karet remah (crumb rubber). Untuk keperluan lain,  misalnya pembuatan balon dan karet busa, getah karet tidak digumpalkan melainkan dibiarkan dalam wujud cair yang disebut lateks. Untuk menjaga kestabilan sol lateks, getah karet dicampur dengan larutan amonia; NH3. Larutan amonia yang bersifat basa melindungi partikel karet di dalam sol lateks dari zat-zat yang bersifat asam sehingga sol
tidak menggumpal.

12. Membantu pasien gagal ginjal
Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel koloid dan zat terlarut merupakan dasar bagi pengembangan dialisator. Penerapan dalam kesehatan adalah sebagai mesin pencuci darah untuk penderita gagal ginjal. Ion-ion dan molekul kecil dapat melewati selaput semipermiabel dengan demikian pada akhir proses pada kantung hanya tersisa  koloid saja. Dengan melakukan cuci darah yang memanfaatkan prinsip dialisis koloid, senyawa beracun seperti urea dan keratin dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan. Darah yang telah bersih kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien.









  DAMPAK NEGATIF SISTEM  KOLOID

Selain memberikan manfaat, sistem koloid juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

1.      Asbut
Asbut adalah sistem koloid yang terdiri atas berbagai partikel gas dan partikel -  partikel zat cair. Asbut (smog) merupakan kombinasi asap (smog) dan kabut (fog).
2.      Debu
Debu adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel - partikel padat yang terdispersi dalam udara. Contoh debu yang menyebabkan pencemaran udara dan dapat menyebabakan gangguan kesehatan adalah debu asbes.
3.      Sol
Sol adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel terdispersi padat di dalam medium pendispersi cair.
4.      Buih
Buih adalah sistem kolid yang terdiri atas fase terdispersi gas dan medium pendispersi cair