Apa makna sakit yang sebenarnya?. Apa saat kita sedang disayat?. Bukan.
Itu bukan sakit. Melainkan rasa nyeri yang bertumpuk menjadi satu.
Ataukah saat luka ditetesi obat merah?. Itu juga bukan. Bahkan itu tidak
bisa dikatakan sebagai sakit. Itu hanya pencerminan dari rasa perih
yang terkuak. Lalu sakit yang bagaimana yang bisa dikatakan sebagai
'sakit'?.
"besok kita ketemu sama wedding operationnya ya?". alex menatap
antusias viona. Gadis yang duduk tepat berada di sampingnya. "iya. Tapi
aku harus kuliah dulu". jawab viona sedikit takut. "kamu nggak usah
kuliah. Pokoknya besok aku jemput kamu. Aku masih ada meeting. Bye!".
Alex mengelus puncak ubun ubun viona singkat kemudian pergi begitu saja.
Meninggalkan viona sendirian di dalam sebuah restoran yang lumayan
ramai. Viona mematung. Dia masih saja membenci sifat alex yang selalu
semena mena terhadap dirinya. Alex yang sukanya menang sendiri, alex
yang kasar, viona benci itu. Tapi entah mengapa viona malah semakin
cinta dengan alex walaupun sifatnya tidak pernah berubah.
###
Bukannya hari ini viona ada janji dengan alex?. Ya, benar. Tapi
sekarang viona ada di dalam kampus. Dia sedang memperhatikan
Trigonometri Umum yang dijelaskan oleh Mr. Roy. Viona cari mati?.
Dengan langkah terburu buru viona keluar dari kelas setelah
pelajaran usai. Dia harus memburu waktu sebelum alex menjemputnya. Alex
bisa marah besar.
Seorang lelaki tiba tiba saja berdiri di hadapan viona. Matanya
melotot dan dia tampak marah. Tangannya yang ringan langsung saja
mengayun dan mendarat tepat di pipi viona yang putih mulus. Meninggalkan
bekas kemerahan dan rasa nyeri yang berkepanjangan. "aku udah bilang
jangan kuliah. Aku kan udah janji jemput kamu. Tapi kenapa kamu malah ke
kampus?. Kamu ini selalu aja ngeyel!". alex berteriak murka. Sementara
yang sedang dimarahi malah menangis sambil memegangi pipinya yang masih
terasa nyeri. "aku nggak bisa lex. Mana mungkin aku bolos mata kuliah
Mr. Roy. Aku bisa nggak lulus kalau aku ngelakuin itu". viona
sesenggukan. "Jadi kamu lebih mentingin dosen kamu dari pada aku?".
tangan alex beralih ke kepala viona. Mengelus rambutnya singkat kemudian
menjambaknya tanpa ampun. "maafin aku". viona mendesah sambil memegangi
tangan alex. Berharap alex mau melepaskan tangannya dari rambut viona.
"Udahlah. Aku males. Kamu ketemu aja sendiri sama wedding operationnya
di restoran kemarin. Aku mau ke kantor!". alex melangkah pergi.
Udah gitu aja. Nggak ada manis manisnya kan si alex?. Tapi viona
masih aja cinta sama alex. Walaupun viona udah berkali kali kena tampar,
jambak, tinju dan lain lain dari alex. Tapi viona masih aja betah plus
cinta plus sayang sama alex. Parah banget kan?. Jadi kalau kata orang
cinta itu buta sih bener. Satu lagi cinta juga mati rasa. Ada evolusi
yang salah yang terjadi saat ini. Bukan sesuatu yang membanggakan dan
maju. Tapi malah sesuatu yang memalukan dan mundur. Dalam hal ini adalah
cinta. Dulu cinta itu saling memiliki, menyayangi, memahami dan
merasakan. Sementara saat ini cinta yang muncul adalah cinta yang
menyakiti-disakiti, dan dihianati. Entah karena efek kemajuan jaman atau
apa, yang penting ada kesalahan kecil tentang evolusi ini.
Viona masih saja menangis. Meskipun tangannya berkali kali mengusap
air matanya, toh pipinya masih saja basah. Langkahnya yang penuh
keraguan akhirnya berhenti di salah satu meja pesanan alex. Disana sudah
bertengger manis seorang laki laki yang memakai kemeja dan juga alex.
Ini yang di sukai viona dari alex. Alex itu susah di tebak. Dia bukan
tipe orang yang seperti manggis. Yang hanya dari kelopak di bawahnya
langsung bisa ketebak isinya. Alex itu misterius.
"maaf, aku terlambat". viona menunduk dan segera duduk di samping
alex. "Viona". ucap viona serak memperkenalkan diri. "bintang". laki
laki yang mengenakan kemeja itu membalas. "sudahlah tidak perlu basa
basi. Jadi kesimpulannya besok kita ke gedung kasuari kan?". Alex
menyambar dengan mimik tak suka. Bintang hanya mengangguk kemudian alex
pergi begitu saja. Mendadak jadi hening.
"jadi kamu calon istri alex?. alex sudah bercerita banyak denganku.
Alex itu sahabat dekat ku jadi aku benar benar tau sifat dia seperti
apa. Dia memang sedikit kasar. Tapi sebenarnya dia itu baik. Kamu hanya
perlu memahaminya". tiba tiba bintang bersuara. Kata kata itu sukses
besar membuat viona tercengang. "ya, aku tau". viona berkata lirih.
###
Alex tiba tiba saja memberi kabar kalau dia tidak bisa datang ke
gedung untuk melakukan survei. Jadi viona hanya datang sendiri. "sudah
lama menunggu?". viona mengagetkan bintang yang tengah sibuk dengan
gambarnya. "tidak. Tapi kau lumayan membuatku berjamur di sini". celoteh
bintang sementara viona hanya terkikik geli mendengarnya. "maaf. Tadi
rada macet". viona nyengir kuda. "ini desain untuk dekorasi ruangan ini.
kamu suka?". bintang memperlihatkan gambarnya pada viona. "Banget. Tapi
kalau bisa bunganya..".
"lili kan?". potong bintang. Viona mengangguk. "Dari mana kamu tau
aku suka lili?". viona memiringkan kepalanya. "alex menceritakan
semuanya padaku".
###
Waktu sebulan untuk persiapan pernikahan bukanlah waktu yang
panjang. Semuanya hanya terasa seperti angin lalu saja. Tapi alex masih
saja sibuk mengurusi bisnisnya di kantor dan membiarkan viona bekerja
sendirian untuk persiapan pernikahan mereka. Untung saja ada bintang
yang menemani viona. Jadi semuanya terasa lebih ringan. Dan jangan
salahkan bintang dan viona kalau mereka jadi sangat akrab.
"Kenapa backgroundnya warna hijau?". viona tiba tiba saja protes
dengan pekerjaan bintang. "karena hijau melambangkan kebahagiaan".
bintang menjelaskan. "tapi aku mau warna merah. lebih hidup". tentang
viona. "hijau lebih bagus. Hijau itu melambangkan kesuburan dan
kesuburan itu akan membawa kebahagiaan". jelas bintang. "Dan merah itu
lambang keberanian dan juga cinta".
"cinta itu sumber kesakitan!". nada bicara bintang naik satu oktaf.
Darah viona berdesir. Jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya.
Viona merasa ketakutan. Ada yang mendadak muncul dan berputar di
pikirannya. Itu kenangannya setahun lalu. Yang tiba tiba saja menari
nari di otaknya. Ingatan konyol yang bahkan tidak mau diingatnya lagi.
Saat itu adalah hari mos terakhir. Semua calon mahasiswa/i baru di
kumpulkan di lapangan utama. Masing masing peserta mos diberi undian
secara acak yang isinya adalah satu kata yang harus digunakan untuk
merayu masing masing pembinanya. Dan viona mendapatkan kata cinta.
"cinta adalah pertemuan sebuah kebahagiaan. Mengalir seperti air, lalu
bermuara pada rasa suka cita. Berhembus seperti udara sehingga
melahirkan sebuah rasa bahagia..". viona mengerjapkan matanya. "Aku
mencintaimu". Mendadak pembimbing viona berlutut dihadapan viona dengan
menggenggam erat tangan viona. Viona terlonjak kaget dan seketika
berteriak. "cinta itu kesakitan!". Sang pembimbing yang bernama hendra
itu terhenyak melihat tingkah viona yang tiba tiba saja pergi
meninggalkannya.
"mungkinkah kamu..". kalimat viona menggantung. Ingatan itu benar
benar membuat viona sadar akan beberapa hal. Wajahnya mendekat ke arah
bintang dan meneliti tiap lekuk wajah bintang. "benarkah kau hendra?".
viona bergumam. Sementara bintang langsung memeluk viona. Matanya
berkaca kaca. Bintang tidak menyangka viona akan mengingatnya. "aku
cinta kamu". Bisik bintang lirih. Viona tercengang kemudian segera
melepaskan pelukan bintang. "nggak. aku nggak percaya sama kamu. Hendra
itu rambutnya gondrong dan tanpa kaca mata sementara kamu berkaca mata.
Rambut kamu spooky, mana mungkin..". viona menggeleng. "seseorang bisa
saja kan berubah?. Tolong percayalah padaku. Aku hendra. Bintang
mahendra. Pembimbing kamu waktu mos. Aku cinta sama kamu sejak pertama
kali aku ngeliat kamu. Kamu tau?. Aku yang lebih dulu melihatmu,
mengagumimu, bahkan mencintaimu. Tapi malah alex yang mendapatkanmu. Dia
yang melangkah lebih cepat dariku. Aku harus bagaimana? aku
mencintaimu. Tapi alex adalah sahabat dekatku. Apa aku harus merebutmu?.
Hampir setiap hari dalam sebulan ini aku bersamamu. Aku mempersiapkan
pernikahanmu. Aku senang. Tapi setiap saat aku sadar kalau aku
mempersiapkan pernikahanmu dengan alex, aku benar benar merasa sakit.
Ada yang memberontak dalam hatiku". bintang menangis pilu. "bintang aku
mohon hentikan ini. Percayalah perasaanmu itu hanya ilusi. Dan besok aku
akan menikah".
###
Para undangan sudah memenuhi gedung. Mempelai wanita begitu anggun
dengan balutan berwarna putih. Begitu juga dengan mempelai pria yang
terus menyunggingkan senyum. Mereka tampak serasi. Sementara di sudut
lain seorang laki laki tengah mengatupkan kedua tangannya sambil
menggerakkan bibirnya seperti sedang komat kamit. Matanya begitu sayu.
Perasaannya sudah kacau sejak kemarin. Matanya begitu perih dan juga
pedih. Ada rasa sakit yang melanda tenggorokannya. Hatinya juga terasa
sangat pedih. Semuanya bertumpu menjadi satu.
"selamat kalian sah menjadi suami istri".
Ada kesedihan yang amat besar dibandingkan kejadian bom atom yang
jatuh di nagasaki dan hirosima. Yang lebih dashyat daripada tsunami di
aceh. Semuanya terwakili dalam juntaian air mata bintang yang jatuh satu
persatu. Tangannya tidak lagi mengatup menjadi satu. Bibirnya tidak
lagi berkomat kamit. Saat ini bintang tengah bersusah payah menahan
tangisnya. Juga menahan agar dirinya tidak tumbang dan tersungkur ke
lantai. Rasa pedih itu benar benar menelusup sampai ke saraf saraf yang
ada di tubuh bintang. Persendiannya terasa kaku. Setelah itu bintang tak
sadarkan diri.
###
Rumah sakit itu tidak sama dengan rumah sakit yang lainya. Disana
hanya menampung orang orang dengan penyakit yang istimewa. Tidak
berbahaya. Juga tidak mematikan. Cara mereka berkomunikasi pun tidak
menggunakan logika. "ini cinta?". bintang menyandar ke tembok.
Tatapannya kosong. Lalu dia memukuli kepalanya sendiri tanpa kendali.
Mereka adalah para pasien yang istimewa. Karena mereka memiliki masalah dengan jiwanya. Bukan raganya.
Sakit itu bukan seberapa parah. Tapi saat kita menginginkan sesuatu
yang bukan menjadi milik kita. Dan membuat kita merasa tertekan.
Sementara orang yang memilikinya malah bersikap semena mena. Dan
parahnya kita yang membantu mereka bersatu. Itu sakit. Banget.
THE END
kasihan bintang nya ,,, :( ... seriusan itu teh sakit pisan euy ... :D
BalasHapuswahahaha. tuh si bintang lagi joget - joget di samping.
BalasHapusih ... apa sih ,,, ngeri ah ,,, dia kan gi to the la ... :D
BalasHapus