Sabtu, 07 Desember 2013

::SAKIT?::

Apa makna sakit yang sebenarnya?. Apa saat kita sedang disayat?. Bukan. Itu bukan sakit. Melainkan rasa nyeri yang bertumpuk menjadi satu. Ataukah saat luka ditetesi obat merah?. Itu juga bukan. Bahkan itu tidak bisa dikatakan sebagai sakit. Itu hanya pencerminan dari rasa perih yang terkuak. Lalu sakit yang bagaimana yang bisa dikatakan sebagai 'sakit'?.

"besok kita ketemu sama wedding operationnya ya?". alex menatap antusias viona. Gadis yang duduk tepat berada di sampingnya. "iya. Tapi aku harus kuliah dulu". jawab viona sedikit takut. "kamu nggak usah kuliah. Pokoknya besok aku jemput kamu. Aku masih ada meeting. Bye!". Alex mengelus puncak ubun ubun viona singkat kemudian pergi begitu saja. Meninggalkan viona sendirian di dalam sebuah restoran yang lumayan ramai. Viona mematung. Dia masih saja membenci sifat alex yang selalu semena mena terhadap dirinya. Alex yang sukanya menang sendiri, alex yang kasar, viona benci itu. Tapi entah mengapa viona malah semakin cinta dengan alex walaupun sifatnya tidak pernah berubah.

###

Bukannya hari ini viona ada janji dengan alex?. Ya, benar. Tapi sekarang viona ada di dalam kampus. Dia sedang memperhatikan Trigonometri Umum yang dijelaskan oleh Mr. Roy. Viona cari mati?.
Dengan langkah terburu buru viona keluar dari kelas setelah pelajaran usai. Dia harus memburu waktu sebelum alex menjemputnya. Alex bisa marah besar.
Seorang lelaki tiba tiba saja berdiri di hadapan viona. Matanya melotot dan dia tampak marah. Tangannya yang ringan langsung saja mengayun dan mendarat tepat di pipi viona yang putih mulus. Meninggalkan bekas kemerahan dan rasa nyeri yang berkepanjangan. "aku udah bilang jangan kuliah. Aku kan udah janji jemput kamu. Tapi kenapa kamu malah ke kampus?. Kamu ini selalu aja ngeyel!". alex berteriak murka. Sementara yang sedang dimarahi malah menangis sambil memegangi pipinya yang masih terasa nyeri. "aku nggak bisa lex. Mana mungkin aku bolos mata kuliah Mr. Roy. Aku bisa nggak lulus kalau aku ngelakuin itu". viona sesenggukan. "Jadi kamu lebih mentingin dosen kamu dari pada aku?". tangan alex beralih ke kepala viona. Mengelus rambutnya singkat kemudian menjambaknya tanpa ampun. "maafin aku". viona mendesah sambil memegangi tangan alex. Berharap alex mau melepaskan tangannya dari rambut viona. "Udahlah. Aku males. Kamu ketemu aja sendiri sama wedding operationnya di restoran kemarin. Aku mau ke kantor!". alex melangkah pergi.
Udah gitu aja. Nggak ada manis manisnya kan si alex?. Tapi viona masih aja cinta sama alex. Walaupun viona udah berkali kali kena tampar, jambak, tinju dan lain lain dari alex. Tapi viona masih aja betah plus cinta plus sayang sama alex. Parah banget kan?. Jadi kalau kata orang cinta itu buta sih bener. Satu lagi cinta juga mati rasa. Ada evolusi yang salah yang terjadi saat ini. Bukan sesuatu yang membanggakan dan maju. Tapi malah sesuatu yang memalukan dan mundur. Dalam hal ini adalah cinta. Dulu cinta itu saling memiliki, menyayangi, memahami dan merasakan. Sementara saat ini cinta yang muncul adalah cinta yang menyakiti-disakiti, dan dihianati. Entah karena efek kemajuan jaman atau apa, yang penting ada kesalahan kecil tentang evolusi ini.

Viona masih saja menangis. Meskipun tangannya berkali kali mengusap air matanya, toh pipinya masih saja basah. Langkahnya yang penuh keraguan akhirnya berhenti di salah satu meja pesanan alex. Disana sudah bertengger manis seorang laki laki yang memakai kemeja dan juga alex. Ini yang di sukai viona dari alex. Alex itu susah di tebak. Dia bukan tipe orang yang seperti manggis. Yang hanya dari kelopak di bawahnya langsung bisa ketebak isinya. Alex itu misterius.
"maaf, aku terlambat". viona menunduk dan segera duduk di samping alex. "Viona". ucap viona serak memperkenalkan diri. "bintang". laki laki yang mengenakan kemeja itu membalas. "sudahlah tidak perlu basa basi. Jadi kesimpulannya besok kita ke gedung kasuari kan?". Alex menyambar dengan mimik tak suka. Bintang hanya mengangguk kemudian alex pergi begitu saja. Mendadak jadi hening.
"jadi kamu calon istri alex?. alex sudah bercerita banyak denganku. Alex itu sahabat dekat ku jadi aku benar benar tau sifat dia seperti apa. Dia memang sedikit kasar. Tapi sebenarnya dia itu baik. Kamu hanya perlu memahaminya". tiba tiba bintang bersuara. Kata kata itu sukses besar membuat viona tercengang. "ya, aku tau". viona berkata lirih.

###
Alex tiba tiba saja memberi kabar kalau dia tidak bisa datang ke gedung untuk melakukan survei. Jadi viona hanya datang sendiri. "sudah lama menunggu?". viona mengagetkan bintang yang tengah sibuk dengan gambarnya. "tidak. Tapi kau lumayan membuatku berjamur di sini". celoteh bintang sementara viona hanya terkikik geli mendengarnya. "maaf. Tadi rada macet". viona nyengir kuda. "ini desain untuk dekorasi ruangan ini. kamu suka?". bintang memperlihatkan gambarnya pada viona. "Banget. Tapi kalau bisa bunganya..".
"lili kan?". potong bintang. Viona mengangguk. "Dari mana kamu tau aku suka lili?". viona memiringkan kepalanya. "alex menceritakan semuanya padaku".

###
Waktu sebulan untuk persiapan pernikahan bukanlah waktu yang panjang. Semuanya hanya terasa seperti angin lalu saja. Tapi alex masih saja sibuk mengurusi bisnisnya di kantor dan membiarkan viona bekerja sendirian untuk persiapan pernikahan mereka. Untung saja ada bintang yang menemani viona. Jadi semuanya terasa lebih ringan. Dan jangan salahkan bintang dan viona kalau mereka jadi sangat akrab.
"Kenapa backgroundnya warna hijau?". viona tiba tiba saja protes dengan pekerjaan bintang. "karena hijau melambangkan kebahagiaan". bintang menjelaskan. "tapi aku mau warna merah. lebih hidup". tentang viona. "hijau lebih bagus. Hijau itu melambangkan kesuburan dan kesuburan itu akan membawa kebahagiaan". jelas bintang. "Dan merah itu lambang keberanian dan juga cinta".
"cinta itu sumber kesakitan!". nada bicara bintang naik satu oktaf. Darah viona berdesir. Jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya. Viona merasa ketakutan. Ada yang mendadak muncul dan berputar di pikirannya. Itu kenangannya setahun lalu. Yang tiba tiba saja menari nari di otaknya. Ingatan konyol yang bahkan tidak mau diingatnya lagi.
Saat itu adalah hari mos terakhir. Semua calon mahasiswa/i baru di kumpulkan di lapangan utama. Masing masing peserta mos diberi undian secara acak yang isinya adalah satu kata yang harus digunakan untuk merayu masing masing pembinanya. Dan viona mendapatkan kata cinta. "cinta adalah pertemuan sebuah kebahagiaan. Mengalir seperti air, lalu bermuara pada rasa suka cita. Berhembus seperti udara sehingga melahirkan sebuah rasa bahagia..". viona mengerjapkan matanya. "Aku mencintaimu". Mendadak pembimbing viona berlutut dihadapan viona dengan menggenggam erat tangan viona. Viona terlonjak kaget dan seketika berteriak. "cinta itu kesakitan!". Sang pembimbing yang bernama hendra itu terhenyak melihat tingkah viona yang tiba tiba saja pergi meninggalkannya.

"mungkinkah kamu..". kalimat viona menggantung. Ingatan itu benar benar membuat viona sadar akan beberapa hal. Wajahnya mendekat ke arah bintang dan meneliti tiap lekuk wajah bintang. "benarkah kau hendra?". viona bergumam. Sementara bintang langsung memeluk viona. Matanya berkaca kaca. Bintang tidak menyangka viona akan mengingatnya. "aku cinta kamu". Bisik bintang lirih. Viona tercengang kemudian segera melepaskan pelukan bintang. "nggak. aku nggak percaya sama kamu. Hendra itu rambutnya gondrong dan tanpa kaca mata sementara kamu berkaca mata. Rambut kamu spooky, mana mungkin..". viona menggeleng. "seseorang bisa saja kan berubah?. Tolong percayalah padaku. Aku hendra. Bintang mahendra. Pembimbing kamu waktu mos. Aku cinta sama kamu sejak pertama kali aku ngeliat kamu. Kamu tau?. Aku yang lebih dulu melihatmu, mengagumimu, bahkan mencintaimu. Tapi malah alex yang mendapatkanmu. Dia yang melangkah lebih cepat dariku. Aku harus bagaimana? aku mencintaimu. Tapi alex adalah sahabat dekatku. Apa aku harus merebutmu?. Hampir setiap hari dalam sebulan ini aku bersamamu. Aku mempersiapkan pernikahanmu. Aku senang. Tapi setiap saat aku sadar kalau aku mempersiapkan pernikahanmu dengan alex, aku benar benar merasa sakit. Ada yang memberontak dalam hatiku". bintang menangis pilu. "bintang aku mohon hentikan ini. Percayalah perasaanmu itu hanya ilusi. Dan besok aku akan menikah".

###
Para undangan sudah memenuhi gedung. Mempelai wanita begitu anggun dengan balutan berwarna putih. Begitu juga dengan mempelai pria yang terus menyunggingkan senyum. Mereka tampak serasi. Sementara di sudut lain seorang laki laki tengah mengatupkan kedua tangannya sambil menggerakkan bibirnya seperti sedang komat kamit. Matanya begitu sayu. Perasaannya sudah kacau sejak kemarin. Matanya begitu perih dan juga pedih. Ada rasa sakit yang melanda tenggorokannya. Hatinya juga terasa sangat pedih. Semuanya bertumpu menjadi satu.

"selamat kalian sah menjadi suami istri".

Ada kesedihan yang amat besar dibandingkan kejadian bom atom yang jatuh di nagasaki dan hirosima. Yang lebih dashyat daripada tsunami di aceh. Semuanya terwakili dalam juntaian air mata bintang yang jatuh satu persatu. Tangannya tidak lagi mengatup menjadi satu. Bibirnya tidak lagi berkomat kamit. Saat ini bintang tengah bersusah payah menahan tangisnya. Juga menahan agar dirinya tidak tumbang dan tersungkur ke lantai. Rasa pedih itu benar benar menelusup sampai ke saraf saraf yang ada di tubuh bintang. Persendiannya terasa kaku. Setelah itu bintang tak sadarkan diri.

###
Rumah sakit itu tidak sama dengan rumah sakit yang lainya. Disana hanya menampung orang orang dengan penyakit yang istimewa. Tidak berbahaya. Juga tidak mematikan. Cara mereka berkomunikasi pun tidak menggunakan logika. "ini cinta?". bintang menyandar ke tembok. Tatapannya kosong. Lalu dia memukuli kepalanya sendiri tanpa kendali.
Mereka adalah para pasien yang istimewa. Karena mereka memiliki masalah dengan jiwanya. Bukan raganya.

Sakit itu bukan seberapa parah. Tapi saat kita menginginkan sesuatu yang bukan menjadi milik kita. Dan membuat kita merasa tertekan. Sementara orang yang memilikinya malah bersikap semena mena. Dan parahnya kita yang membantu mereka bersatu. Itu sakit. Banget.

THE END

3 komentar :

  1. kasihan bintang nya ,,, :( ... seriusan itu teh sakit pisan euy ... :D

    BalasHapus
  2. wahahaha. tuh si bintang lagi joget - joget di samping.

    BalasHapus
  3. ih ... apa sih ,,, ngeri ah ,,, dia kan gi to the la ... :D

    BalasHapus